Hari Santri Nasional 22 Oktober sebagai bukti cinta pada Negeri. Itulah salah satu semangat dalam setiap peringatan Hari Santri yang tertuang dalam Lagu Hari Santri. Semangat tersebut sejatinya sebagai upaya meneruskan perjuangan Para Kiai dan Santri dalam melawan penjajah Belanda puluhan tahun silam. Seperti diulas dalam halaman idntimes , di masa penjajahan Belanda, pesantren dianggap sebagai wadah perusuh, pemberontak, dan orang-orang Islam ekstrem. Berbagai upaya dilakukan Belanda untuk menghancurkan pesantren. Tak sedikit dari santri KH Hasyim Asy’ari yang wafat karena menghalangi Belanda yang ingin menghancurkan pesantren dan mengancam membunuh KH Hasyim Asy’ari. KH. Hasyim Asy'ari bersama dengan Ulama se-Jawa dan Madura mengeluarkan fatwa bahwa hukum membela negara dan melawan penjajah adalah fardhu 'ain. Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari beserta para ulama tanggal 22 Oktober 1945 itu mempunyai esensi bahwa berjuang mempertahankan kemerdekaan merupakan kewajiban agama.