Langsung ke konten utama

Hari Pahlawan dan Peran Santri dalam Pertempuran Surabaya

Setiap tanggal 10 November, kita memperingati Hari Pahlawan. Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Selain itu, tanggal 10 November juga dikenal sebagai Pertempuran Surabaya dan tercatat sebagai salah satu peristiwa penting dalam sejarah Republik Indonesia (RI). Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran tentara dan milisi pro-kemerdekaan Indonesia dan tentara Britania Raya dan India Britania. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing pasca Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme (wikipedia).

Peran Santri dalam Pertempuran Surabaya

Di antara milisi pro-kemerdekaan Indonesia yang tidak suka kehadiran militer asing kawan NICA itu terdapat kaum bersarung. Mereka adalah para santri dari pesantren-pesantren tradisional yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Namun, orang-orang pesantren itu, di masa-masa selanjutnya, kurang diungkap dalam sejarah Revolusi Indonesia. Bahkan, dalam Pelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) yang disusun rezim Orde Baru pada pertengahan 1980-an, narasi besar era Revolusi dalam pelajaran itu didominasi peran tentara dan tak memberi banyak tempat untuk perjuangan kyiai dan santri. 

Dalam sejarahnya, wakil-wakil cabang NU di seluruh Jawa dan Madura berkumpul di Surabaya dan menyatakan perjuangan kemerdekaan sebagai jihad (perang suci). Maka pada tanggal 22 Oktober 1945, tepat hari ini 75 tahun lalu, lahirlah apa yang dikenal sebagai Resolusi Jihad. Yang menyatakan bahwa “mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewadjiban bagi tiap2 orang Islam.”

Keterlibatan Kyai dan santri-santri NU dalam pertempuran surabaya setidaknya tergambar dalam film Sang Kiai (2013). Dalam film itu, secara fiksional digambarkan bahwa orang yang menembak mati Brigadir Jenderal Mallaby di Jembatan Merah adalah santri NU. Kematian Mallaby itulah yang bikin marah tentara Inggris dan kemudian memicu Pertempuran 10 November 1945.
Resolusi jihad selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.


Setelah pertempuran Surabaya, dukungan rakyat Indonesia dan dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat. Bahkan, tanggal 10 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia sejak tahun 1959.

Itulah sekilas tentang Hari Pahlawan dan Peran Santri dalam Pertempuran Surabaya semoga bermanfaat.

Sumber: tirto dan wikipedia
Video terkait:

Selamat Hari Pahlawan

Lagu Hari Santri Nasional dan Lirik Spesial Versi Trailer Sang Kiai.


Lagu yalalwaton Versi My Flag Spesial Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan

Komentar

Postingan Terbaru